Pemerintah Kabupaten Muba telah berupaya dalam meningkatkan harga karet dikalangan masyarakat, diantaranya membentuk UPPB, dan inovasi aspal karet.
“Terkait aspal karet kita sudah siap produksinya, dan menganggarkan ditahun ini lebih dari Rp. 100 miliar agar karet masyarakat diserap dan meningkatkan harganya minimal Rp 10.000-12.000 per kilo gram. Nasib buruknya kita mendapat musibah COVID-19 ini, jadi untuk pembangunan jalan kita stop dulu dan anggaran direcofusing untuk penanganan COVID-19,” paparnya.
Anggota DPR RI Riezky Aprilia SH MH berpesan kepada petani karet agar tidak menyerah dengan kondisi harga karet yang saat ini masih rendah.
“Untuk itu sektor hilirisasi karet yang perlu kita fikirkan, mari kerjasama bantuan yang diberikan tadi untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kaya Riezky.
Sementara Sekretaris Ditjen Perkebunan Dr Antar Jodikin mengatakan perkebunan karet memang sangat penting mengingat masyarakat Indonesia banyak yang bertani karet terutama di Provinsi Sumatera Selatan, untuk itu dalam membantu masyarakat yang saat ini tengah menjerit karena rendahnya harga jual karet akan dilakukan kegiatan padat karya dalam bentuk bantuan sektor pertanian karet.
“Terkait kedepan untuk UPPB akan kita tambah lagi bantuan, bukan hanya bangunan saja ada juga alat olahan. Kita berdoa mudah-mudahan COVID-19 ini segera berakhir,” pungkasnya.
Turut hadir Anggota Komisi II DPRD Provinsi Sumsel Susi Imelda Beni, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan Fahrurrozi, Anggota DPRD Kabupaten Muba M Yamin, Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba Ahmad Toyibir, dan Camat Babat Toman Emilia Aprianita.