Scroll untuk baca artikel
Nasional

BBN Muba Masuk Tiga Produk Super Prioritas Inovasi Indonesia

2388
×

BBN Muba Masuk Tiga Produk Super Prioritas Inovasi Indonesia

Sebarkan artikel ini

Pada pertemuan tersebut Menristek/ Kepala BRIN mengatakan, “Penggunaan minyak nabati sebagai bahan bakar akan memberikan banyak manfaat. Pertama, akan menekan impor BBM dan kedua bisa menjaga harga komoditas kelapa sawit karena akan terserap oleh pasar dalam negeri. Kami berkeyakinan Musi Banyuasin akan siap dalam realisasinya nanti. BBN adalah suatu terobosan penemuan yang luar biasa, sebagai pengganti BBM.”

Menurut Menristek, akan ada dua pola yang ditawarkan dalam upaya realisasi dan dukungan BBN, yaitu menggunakan sistem pola investor dan BUMN. “Kita nanti akan berkoordinasi dengan Menteri BUMN untuk menugaskan BUMN atau investor yang bergerak di bidang pengolahan bahan baku (kelapa sawit red.) di Muba,” katanya.

Sementara itu Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan. “Kabupaten Muba sangat serius untuk realisasi BBN yang merupakan inovasi pengolahan kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati. Untuk pembangunan pabrik IVO dan CPO Muba menggandeng ITB. Alhamdulillah saat ini feasibility studi sudah selesai. Insya Allah 2021 sudah mulai berjalan.”

Menurut Bupati Dodi Reza Alex yang juga Ketua KADIN Sumsel, Kabupaten Muba juga telah melakukan program peremajaan perkebunan sawit berkelanjutan (sustainable) milik kebun rakyat yang saat ini sudah puluhan ribu hektar lahan yang sudah diremajakan.

“Pembangunan pabrik dan realisasi BBN ini merupakan kelanjutan dari program peremajaan perkebunan sawit milik rakyat. Jadi program ini benar-benar berkelanjutan,” kata kepala daerah yang meraih gelar doktor administrasi publik dari Fisip Unpad pekan lalu.

Dodi juga memaparkan, produksi BBN akan dapat mengurangi ketergantungan terhadap BBM dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani sawit. “Program ini juga merupakan keinginan bapak Presiden Joko Widodo dan tentu sangat selaras dengan cita-cita kami warga Muba yang mana mayoritas petani sawit,” ujarnya.

Untuk pembangunan pabrik IVO dan CPO Pemkab Muba sangat siap secara mandiri. “Namun prinsipnya pabrik ini harus terealisasi dan berada di Muba. Pola pendanaan akan dilakukan dengan pola gotong royong dengan para pihak. Menristek sudah menyiapkan dua pola pendanaan, yakni investor atau BUMN dengan menggandeng KUD dan BUMD di Muba,” kada Dodi Reza Alex. (Iwan).

Sumber : Dinkominfo Muba

Baca artikel kami di GOOGLE NEWS

-

Tinggalkan Balasan