Dalam laporannya, Dirjen Rehsos menyampaikan saat ini telah tertangani 1.147 jiwa di GOR Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, serta Jakarta Timur. Sementara rujukan dari GOR ke balai-balai rehabilitasi sosial telah tertangani sejumlah 136 jiwa.
“Upaya yang telah dilakukan ini untuk mengoptimalisasi dan memaksimalkan fungsi balai dalam memberikan layanan kepada para warga yang terlantar akibat COVID-19, ” tandasnya.
Salah seorang penerima manfaat, Anna Silvia (43), warga Jatiwarna, Pondok Gede, Bekasi, sebelum wabah COVID-19 bekerja menjual alat kesehatan (alkes). Nasib berkata lain dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) usahanya mandek.
“Sebelum COVID-19, saya menjual alkes tapi mandek, ditambah ada kebijakan PSBB semakin tidak jalan usaha sama sekali. Hingga akhirnya benar-benar tidak punya uang sama sekali untuk membayar kontrakan,” ucap Anna, sambil matanya berkaca-kaca.
Tapi ia merasa beruntung, malam itu saat kehabisan uang buat pulang dan naik kendaraan dibantu seorang Satpol PP yang menunjukkan ke dinas sosial di Matraman untuk sekedar meminta bantuan, dan akhirnya dirujuk ke Balai Mulya Jaya.
“Alhamdulilah, sudah sepekan tinggal di sini. Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Mensos dan Kepala Balai, apalagi mendapatkan bansos sembako. Saya bersyukur saat kondisi tidak punya apa-apa, sekarang ada perhatian dari pemerintah,” ungkapnya.
Balai “Mulya Jaya” sebelumnya menangani Tuna Sosial, Pekerja Migran Korban Tindak Kekerasan, dan Korban Perdagangan Orang.