BERITA SMART – Dua bulan jelang hari pemilihan suara, PDI Perjuangan terus mengonsolidasikan kekuatan. Tidak hanya untuk memenangi pemilihan presiden, tetapi juga pemilihan legislatif. Pemenangan pemilihan legislatif juga krusial karena bakal menentukan posisi tawar partai politik setelah pemilu.
PDI Perjuangan menggelar rapat konsolidasi dengan jajaran dewan pimpinan daerah (DPD) dan dewan pimpinan cabang (DPC) PDI Perjuangan se-Indonesia secara virtual, Jumat (15/12/2023). Rapat konsolidasi itu dipimpin Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto seusai rapat di kantor DPP PDI Perjuangan, Jumat sore, mengatakan, hingga saat ini belum bisa ditentukan siapa pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, termasuk survei Litbang Kompaspun, tidak ada satu pun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang mendapatkan elektabilitas 50 persen plus satu suara.
Ia menyampaikan, partai politik pengusung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yakni PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura, membaca situasi itu sebagai peluang. Semua parpol pengusung bersama sukarelawan akan bergerak solid untuk mendongkrak elektabilitas Ganjar-Mahfud.
”Di tengah berbagai intimidasi, muncul suatu energi juang yang berkobar-kobar untuk turun ke bawah. Inilah tadi yang mewarnai konsolidasi PDI Perjuangan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, yang kami lakukan secara daring,” ujar Hasto.
Hasto menambahkan, pada Rabu (13/12/2023), partainya juga telah melakukan konsolidasi dengan kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan serta 30.000 calon anggota legislatif PDI Perjuangan agar seluruhnya menunjukkan optimisme yang sama dalam memenangi Pemilu 2024.
Konsolidasi akan dilanjutkan dalam waktu dekat, terutama dengan 18 pimpinan DPD PDI Perjuangan di mana di 18 provinsi itu PDI Perjuangan telah memenangi Pemilu 2019.
Ini menjadi modal yang sangat penting. Kemudian pada tanggal 10 Januari 2024 akan dilakukan peringatan PDI Perjuangan melalui gerakan kerakyatan yang dilaksanakan di setiap RT/RW, dusun, sehingga ini menjadi pergerakan turun ke bawah,” ucap Hasto.
Dalam arahan ke kader, Hasto meminta agar tidak gentar dengan perolehan elektabilitas Prabowo-Gibran yang mencapai lebih dari 38 persen.
Para kader justru harus mengubah cara berpikirnya bahwa masih ada sekitar 62 persen suara bisa direbut oleh Ganjar-Mahfud. Kemudian, para kader juga harus bisa mengambil ceruk suara pemilih yang belum mantap dengan pilihannya.