Scroll untuk baca artikel
Berita

AHY Dengarkan Aspirasi Perwakilan Buruh dan UMKM di Kota Cimahi

762
×

AHY Dengarkan Aspirasi Perwakilan Buruh dan UMKM di Kota Cimahi

Sebarkan artikel ini

CIMAHI, –  Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berdialog dengan perwakilan buruh dan pelaku UMKM di Alam Wisata Cimahi, Kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (3/6) siang.

Dialog ini diawali oleh dua perwakilan buruh yang menyuarakan keresahan dan aspirasinya untuk menolak Omnibus Law yang merugikan kaum buruh.

Dalam kesempatan tersebut, Ketum AHY dengan terbuka, mendengarkan aspirasinya.

“Para buruh dan UMKM memiliki peran besar untuk Indonesia, dengan itu penting bagi Partai Demokrat untuk mendengarkan dan mengetahui aspirasi yang ingin disampaikan,” ucap Ketum AHY.

Aspirasi pertama datang dari Edi Suherdi selaku pengurus Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit (FSPTSK SPSI).

“Sebelumnya kami ingin mengucapkan terima kasih atas perjuangan Partai Demokrat untuk buruh sampai detik terakhir. Dari 6 yang mendukung kami, ternyata ada 5 yang berjatuhan dan 1 yang tetap konsisten yaitu Partai Demokrat,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Serikat Buruh masih terus berjuang untuk mendapatkan keadilan yang diinginkan.

“Kami dari serikat buruh hari ini masih berjuang, kalau kemarin secara politis, sekarang dengan Mahkamah Konstitusi,” lanjutnya.

Sementara aspirasi kedua dilontarkan oleh Pepet Saiful Karim selaku Ketua FSPTSK SPSI Kota Cimahi. Ia menjelaskan, bahwa dirinya sudah memberikan surat terbuka kepada Mahkamah Konstitusi berisi materi penolakan Omnibus Law, dan berharap Partai Demokrat bisa hadir sebagai saksi ahli untuk perkara ini.

“Kami para buruh mendukung AHY menjadi pemimpin ke depan. Harapan terbesar kita, Partai Demokrat bisa hadir sebagai saksi ahli,” tuturnya.

Menjawab aspirasi tersebut, Ketum AHY merasa terharu atas apa yang diampaikan oleh keduanya, dan berjanji bahwa ini akan menjadi semangat dan lecutan Partai Demokrat untuk terus memperjuangkan nasib para buruh.

“Apa yang kami tunjukkan dan lakukan itu juga diapresiasi oleh teman-teman buruh. Bagi kami pengesahan Ombibus Law itu cacat prosedur dan substansi, banyak sekali yang di bypass dan tidak sesuai aturan,” kata Ketum AHY.

“Waktu tanggal 5 Oktober silam, Omnibus Law diketok palu, padahal produknya tidak ada, dan masih dalam tahapan revisi,” lanjutnya.

Ketum AHY kemudian juga menyayangkan adanya insiden mikrofon yang dimatikan saat perwakilan Partai Demokrat menyuarakan suaranya.

“Kalau ngomong saja dimatikan, artinya itu menyepelekan suara rakyat, karena kami ini partai dan partai itu merupakan wakil suara rakyat,” jelas Ketum AHY.

Kedua, Ketum AHY menyampaikan bahwa Omnibus Law juga cacat substansi karena banyak sekali poin-poin yang merugikan kaum buruh.

“Kalau kita bersatu hatinya, semoga kita akan semakin kuat, maka ayo kita saling dukung, beri masukan kepada kami, sehingga suara itu akan menjadi satu frekuensi,” ungkap Ketum AHY.

Lebih lanjut Ketum AHY berjanji akan membawa harapan kedua perwakilan buruh tersebut untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai saksi ahli untuk dibicarakan dengan Fraksi di Jakarta.

Sementara di sesi kedua, Ketum AHY juga membuka dialog dengan para perwakilan pelaku UMKM di Kota Cimahi.

Pertama datang dari Lingga yang memiliki usaha pancake durian. Ia memiliki harapan agar Partai Demokrat dapat terus memberikan program-program pelatihan dan keterampilan yang relevan.

“Saya sebelumnya telah mengikuti pelatihan yang dibuat oleh Pak Agung Budi Santoso atau dikenal ABS, Ketua DPC PD Kota Cimahi, dan merupakan binaanya. Ke depan kita berharap pendampingan ini terus dilakukan karena sangat membantu Pak,” kata Lingga.

Aspirasi kedua datang dari Neneng Diana yang merupakan “florist” atau penjual bunga di Kota Cimahi. Dalam kesempatan tersebut, Neneng menyampaikan harapannya.

“Selain dari bantuan dan pembinaan yang telah luar biasa diberikan Partai Demokrat melalui Pak ABS, kami mengharapkan bisa dibuatkan program pelatihan terkait pemasaran UMKM. Mudah-mudahan pelatihan itu bisa membantu meningkatkan pesanan dan pendapatan kita, Mas,” ujarnya.

Mendengar aspirasi kedua pelaku UMKM ini, Ketum AHY mengapresiasi kedua masukan yang diberikan kepadanya.

“Apa yang disampaikan ini penting, rata-rata memang pelaku UMKM itu pelatihan dan keterampilan yang relevan. Dari yang sudah kita miliki, insya Allah kita akan lakukan program pemasaran yang baik nantinya. Ada yang sering disebut sebagai market place/pasar bebas di platform digital, banyak sekali macamnya,” jelas Ketum AHY.

“Nanti kita akan bicarakan juga ya Pak ABS, selain pelatihan ini bisa juga dilakukan asistensi terkait pemasaran. Jika kita punya peluang atau channel untuk memberikan bantuan modal kerja. Ini juga akan baik agar UMKM terus bergerak dan memiliki daya beli yang baik,” lanjutnya.

Menutup dialog ini, sebelum melanjutkan kegiatannya, Ketum AHY berserta istri, Annisa Larasati Pohan mampir ke stan yang telah disiapkan.

Di stan tersebut terdapat berbagai produk-produk UMKM seperti jajanan ringan, makanan, dan sepatu.

Pada kesempatan itu, Ketum AHY mencicipi beberapa makanan seperti baso tahu, siomay, dan batagor.

Selain mencicipi makanan, ia juga membeli beberapa produk makanan UMKM untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh dan makanan ringan untuk menemani perjalanannya.

Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya, Ketua DPC PD Kota Cimahi Agung Budi Santoso (ABS), Ketua DPD PD Jabar Irfan Suryanagara, Bendahara Umum PD Renville Antonio, Wakil Sekjen PD Agust Jovan Latuconsina berserta jajaran pengurus DPC PD Kota Cimahi lainnya.

Baca artikel kami di GOOGLE NEWS

-

Tinggalkan Balasan